This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 03 Januari 2012

Messi Favorit, Ronaldo Lebih Berhak

MESKI dimainkan lima kali semusim seperti tahun lalu, El Clasico tak pernah kehilangan magisnya di mata pecinta sepak bola dunia. Oleh FIFA, partai yang mempertemukan dua klub Spanyol Real Madrid dan Barcelona itu bahkan ditahbiskan sebagai panggung yang pas untuk menjaring kandidat pesepak bola terbaik dunia 2011.
Ya, awal Desember lalu, federasi sepak bola dunia itu mengumumkan tiga kandidat peraih Ballon d’Or 2011, yaitu Cristiano Ronaldo (Real Madrid) serta Lionel Messi dan Xavi Hernandez (Barcelona). Meski pengumuman pemenang baru akan dibacakan 9 Januari 2012, banyak yang memprediksi gelar tahun ini bakal jadi rebutan antara Messi dan Ronaldo.
Jika dilihat dari karakteristik permainan, keduanya memperagakan gaya yang sangat berbeda. Ronaldo merupakan contoh pesepak bola complicated dengan kecepatan, kekuatan, pergerakan tanpa bola, serta bakat tanpa catat. Messi bermain lebih tradisional dengan gaya jalanan anak Amerika Selatan dan kemampuan dribel serta penguasaan bola luar biasa.
Secara individu, kedua ujung tombak itu joke menorehkan hasil positif sepanjang tahun ini. CR7–panggilan Ronaldo–menjaringkan 52 gol dan 17 assist dalam 53 penampilannya bersama Los Blancos (rata-rata 0,98 per laga). Ia joke meraih Trofi El Pichichi (top scorer) dengan 40 gol, menyingkirkan Messi yang harus puas menyandang predikat sebagai striker tersubur kedua dengan selisih sembilan gol.
Meskipun demikian, pamor El Messiah lebih terang musim lalu jika dibandingkan dengan sang rival. Secara keseluruhan, Messi memang menjaringkan bola lebih banyak ketimbang Ronaldo tahun lalu (55 gol dan 25 assist di 61 partai), and kontribusinya dalam tim menjadi hitung-hitungan tersendiri.
Dengan bantuan gol dan assist pemain kelahiran Argentina 24 tahun lalu itu, Los Blaugrana melemarikan lima trofi musim lalu, yaitu La Liga, Liga Cahmpion, Piala Super Spanyol, Piala Super UEFA, dan baru-baru ini Piala Dunia Antarklub FIFA.
Demi gengsi klub
Meski pamornya amat melegenda di Catalan, aura Messi selalu hilang jika mengenakan seragam tim nasional Argentina. Banyak pihak menilai hal itu disebabkan sistem yang diterapkan para pelatih La Albiceleste sehingga gagal memaksimalkan kepiawaian brilian sang bintang.
Berkali-kali, raksasa sepak bola Amerika Selatan itu coba menerapkan pola yang sama dengan Barca. Messi dijadikan penyerang gantung di dalam kotak penalti lawan dengan dukungan sayap seperti David Villa, Pedro Rodriquez, Alexis Sanchez, atau Thiago Alcatara. Skema seperti itu terbukti sanggup menghadirkan 13 trofi sepanjang dilatih Pep Guardiola.
Prestasi Argentina yang berbanding terbalik dengan Barca memunculkan anggapan bahwa kunci kesuksesan tim ‘Biru-Emas’ itu sebetulnya bukan terletak pada Messi, melainkan Xavi sebagai jenderal lapangan tengah.
Seperti yang terjadi dalam duel El Clasico di Santiago Bernabeu lalu, Xavi merupakan otak di balik keberhasilan Pep mengubah strategi 4-3-3 menjadi 3-4-3. Skema itu terbukti manjur karena sang juara bertahan akhirnya mempermalukan tuan rumah 3-1 setelah mereka ketinggalan lewat gol cepat Karim Benzema.
Bagi Andres Iniesta–gelandang Barcelona lainnya–perdebatan mengenai siapa yang lebih berhak menyandang predikat pemain kunci di timnya bukanlah hal pale esensial. Dalam perebutan gelar Ballon d’Or tahun ini, gengsi klub merupakan yang pale utama karena dua pemain Barcelona akan bersaing dengan satu punggawa dari kubu ibu kota.
Sama seperti El Clasico, ‘pertempuran’ ini bisa mengangkat dignified klub karena pada dasarnya mereka bekerja secara tim. Dengan kata lain, keberhasilan salah satu individu akan membawa kebahagiaan di dalam tim.
“Tiga kandidat itu memang sudah mewakili pesepak bola terbaik tahun ini, tapi saya akan lebih bahagia jika yang menang merupakan rekan setim karena ini berhubungan juga dengan kebanggaan klub kami,” ujar Iniesta.
Tahun lalu, Iniesta juga berada dalam daftar penerima Ballon d’Or. Tetapi, dunia lebih memilih Lionel Messi. Jika kembali membawa pulang trofi, pemain dengan tinggi 169 cm itu akan menjadi pemain terbaik Eropa untuk ketiga kali beruntun.
Jika itu benar terjadi, namanya akan sejajar dengan legenda hidup sepak bola Prancis Michel Platini. Pria yang kini menjabat Presiden UEFA itu mengangkat bola emas pada 1983-1985 dengan seragam Juventus ketika trofi tersebut masih sebatas diperebutkan pemain-pemain terbaik di ‘Benua Biru’.
“Saya percaya Messi bisa menyamai bahkan melampaui rekor saya dalam hal mengangkat trofi bola emas karena ia memang pantas mendapatkannya tahun ini,” sanjung Platini.
Ronaldo lebih berhak
Kehebatan Messi yang ditunjuang kemumpunian Xavi juga mendapat acungan jempol dari mantan kapten timnas Prancis Emmanuel Petit. Baginya, kombinasi mereka merupakan anugerah tersendiri bagi permainan Barcelona sehingga tim itu menjadi salah satu kiblat sepak bola dunia.
“Xavi pemain dengan talenta komplet. Permainan Barca mengalir berkat dirinya, and pertunjukan sepak bola cantik dari Lionel Messi yang memang lebih pantas dijuluki sebagai pemain ‘Playstation’,” ujar Petit, beberapa waktu lalu.
Meskipun demikian, ia tak ingin terlena dan lebih menjagokan Cristiano Ronaldo yang mengangkat trofi pale prestisius bagi pesepak bola dunia itu. Musim lalu CR7 memang hanya menyumbang Copa del Rey bagi Real Madrid, tapi keterampilan individu mantan anak Old Trafford itu dinilainya jauh di atas Messi.
Ronaldo baru saja mematahkan rekor gol Lionel Messi dalam setahun di La Liga. Mantan CR9 (saat membela Manchester United) itu menjaringkan 43 gol di 2011, satu bola lebih banyak ketimbang Messi yang mencetak 42 gol pada 2010. Hebatnya lagi, 43 gol itu bisa dilakukannya hanya dalam 34 partai.
Torehan 40 gol yang mengantarnya meraih trofi El Pichichi juga merupakan rekor baru sepanjang sejarah top scorer La Liga. Menariknya lagi, rekor itu joke masih mungkin terlampaui karena musim ini Ronaldo telah mengemas 20 gol ketika liga bahkan belum berjalan setengah musim.
Di turn timnas pun, perannya lebih signifikan ketimbang Messi. Terbukti, ia membantu Seleccao mengalahkan Argentina dalam laga persahabatan ketika ‘si Biru-Putih’ juga diperkuat ujung tombak Barca itu 2-1. Total, ia telah mengemas tujuh gol di laga internasional tahun lalu.
“Tuhan tahu betapa saya sangat menyukai permainan Messi dan Xavi, tapi saya lebih menjagokan Ronaldo memenangi Ballon d’Or tahun ini. Meski belum banyak mempersembahkan gelar untuk Madrid, ia memiliki catatan statistik yang impresif,” tandas Petit.
Ya, Ronaldo memang tak terbendung ketika tampil dalam performa terbaiknya, sama seperti yang berkali-kali dilontarkan sang pelatih Jose Mourinho. Hanya satu kekurangannya, yaitu kurang bisa menggigit ketika Los Merengues head-to-head dengan Barcelona.
Ronaldo menjadi pihak pale disalahkan atas kekalahan 1-3 itu. Bukan hanya gagal merobek jala Victor Valdes, ia joke tak mampu berkreasi dan bahkan sering lemah dalam kontrol bola. Namun, seminggu kemudian, ketajamannya kembali di Ramon Sanchez Pizjuan lewat hattrick-nya. (Berbagai Sumber/R-1)

Sabtu, 31 Desember 2011

Chris John vs Gamboa Masih Belum Pasti

Chris John vs Gamboa Masih Belum PastiJakarta - Tersembul sebuah pertanyaan di balik keberhasilan Chris John mempertahankan gelar juara dunianya untuk yang ke-13 kali: Kapan The Dragon bakal menghadapi Yuriorkis Gamboa? Sayangnya, jawabannya masih: belum pasti kapan.

Sedianya, pertarungan berstatus mandatory fight antara Chris vs Gamboa diminta WBA dihelat pada September silam. Namun, 'Si Naga', yang juga mengundur laganya melawan Fernando Saucedo setelah cedera rusuk pada Juli silam, terpaksa menundanya.

Chris adalah pemegang status Super Champion untuk kelas bulu WBA saat ini. Sementara Gamboa punya status sebagai Unified Champion untuk kelas yang sama di WBA, sekaligus juara kelas bulu IBF. WBA sudah meminta agar pertarungan keduanya dilangsungkan bulan depan.

Tapi karena jadwal yang terlalu dekat, kubu Chris John memutuskan untuk merencanakan kapan tanggal sesungguhnya laga tersebut dilangsungkan.

"Untuk itu masih harus ditanyakan dulu kepada manajer (Craig Christian) dan penata tanding saya. Kami belum bisa pastikan itu," ujar Chris dalam konferensi pers sesuai laga melawan Saucedo, Minggu (5/12/2010).

"Saya sih ingin mainnya di Indonesia," lanjutnya.

Gamboa bukanlah petinju sembarangan. Sama seperti Chris, Gamboa juga belum terkalahkan dengan catatan 19 kali tanding, 19 kali menang (15 KO).

"Dia petinju hebat, dengan segala rekor yang dimilikinya," tukas Chris, mengomentari calon lawannya itu.

Three Point Allen Beri Celtics Kemenangan

Three Point Allen Beri Celtics KemenanganBoston - Ray Allen menjadi pahlawan Boston Celtics dalam meraih kemenangan pertama di babak playoff. Tembakan tiga poin pebasket veteran berhasil memberi kemenangan kemenangan tipis atas New York Knicks.

Dalam laga yang dilangsungkan di TD Garden, Senin (18/4/2011) pagi WIB, Celtics cuma mampu menang tipis dengan skor 87-85.

Celtics sempat tertinggal jauh dari tamunya hingga jeda 39-51. Tetapi pasukan yang diasuh Doc Rivers ini mampu mengembalikan keadaan dengan mencetak 20 angka dan 28 angka di kuarter tiga dan empat.

Knicks tampak akan memenangi pertandingan setelah Toney Douglas membuat timnya memimpin 85-82 saat laga hanya tersisa sekitar setengah menit. Kevin Garnett merapatkan jarak dengan tembakan dua angka sesusahnya.

Ketika laga tersisa 21 detik, Knicks skor 85-84 untuk keunggulan masih bertahan. Hingga Allen menjadi penyelamat setelah tembakan tiga angkanya 10 detik kemudian memberi kemenangan Celtics 87-85.

Tak hanya muncul jadi pahlawan Allen yang tampil cemerlang di sepanjang pertandingan terpilih sebagai top performer timnya dengan donasi 24 poin dan enam rebound.

Spurs Ditumbangkan Grizzlies

Nasib berbeda dialami San Antonio Spurs. Tim unggulan pertama Wilayah Barat itu dipaksa mengakui keunggulan tamunya Memphies Grizzlies 101-98.

Grizzlies menyalip Spurs di kurang dari setengah menit kuarter empat berakhir diawali dengan tembakan tiga angka Shane Battier yang menjadikan tim tamu berbalik unggul 99-98.

Tony Allen "resmi" memberikan Grizzlies kemenangan di game pertama ini usai dua tembakan bebasnya masuk ke dalam keranjang.

Spurs masih akan menjamu Grizzlies dalam game kedua yang digelar Kamis (21/4) demikian juga Celtics yang masih akan berlaga di kandang melawan Knicks sehari sebelumnya.

Hasil lain game pertama playoff:

Denver 103-107 Oklahoma City
New Orleans 109-100 LA Lakers

Kido/Hendra ke Kejuaraan Dunia

Kido/Hendra ke Kejuaraan DuniaJAKARTA - Pasangan ganda putra nomor satu Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan, akhirnya memutuskan ikut ambil bagian di Kejuaraan Dunia, akhir Agustus mendatang.

Belum lama ini, Kido/Hendra mengancam mundur dari event bergengsi bulutangkis dunia itu. Pasalnya, mereka kecewa dengan tindakan Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) yang tidak mendaftarkan keduanya dalam China Masters, 14-19 September 2010.

Diketahui, Kido/Hendra tidak didaftarkan mengikuti event tersebut setelah pihak Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI DKI Jakarta menolak memberikan rekomendasi. Pasalnya, Kido/Hendra selama ini belum pernah memberikan laporan seputar nilai kontrak, hadiah, serta sponsorship kepada pihak PBSI, seperti yang tertera dalam pasal 25 AD/ART.

Kido jelas kecewa dengan keputusan Pengprov, karena mengaku tidak tahu-menahu seputar peraturan itu. Terlebih, kini mereka harus berurusan dengan pihak sponsor yang mewajibkan tampil di China Masters.

Selain Kido/Hendra, pemain lain yang tidak mendapat rekomendasi dari Pengprov adalah Vita Marissa dan Anastasia Russkikh, pemain asal Rusia yang menjadi pasangan Hendra di nomor ganda campuran.

Untungnya, ancaman mundur Kido/Hendra tampaknya tidak akan terjadi. Itu setelah pihak PBSI akhirnya memberi lampu hijau untuk keduanya tampil di Kejuaraan Dunia serta Jepang Terbuka (21-26 September).

Terwujudnya hal ini tidak lepas dari campur tangan Justian Suhandinata sebagai penasehat PB PBSI, yang berusaha melobi Wakil Ketua Umum I PBSI, Sabar Yudo Suroso.

"Saya mengirim SMS kepada Bapak Sabar, mengatakan saya prihatin dengan tidak didaftarkannya sejumlah pemain ke China Masters. Termasuk Kido dan Hendra yang notabene menempati ranking dua dunia," jelas Justian dalam konferensi pers di Hotel Mulia Senayan, Kamis (12/8/2010).

"Seharusnya, masalah pelaporan nilai kontrak serta hadiah bisa diselesaikan secara internal. Jangan sampai kebijakan itu sampai mengorbankan 'Merah Putih'," lanjutnya.

"Tidak lama, Bapak Sabar menghubungi saya. Beliau ternyata setuju dengan saran saya dan mengatakan bahwa 'Merah Putih' harus selalu dinomorsatukan."

Karena itu, meski sudah tidak bisa mengubah keputusan mengenai keikutsertaan Kido/Hendra di China Masters, PB PBSI kini siap memberikan rekomendasi untuk keduanya tampil di Kejuaraan Dunia dan Jepang Terbuka, tanpa melalui Pengprov DKI lebih dulu.

Meski masih menyisakan rasa kecewa, Kido toh tetap bertekad untuk tampil. "Sebenarnya, saya sempat malas untuk berangkat ke Paris, akibat masalah ini. Tapi, kalau memang saya didaftarkan, tentu saya akan ikut," tegasnya.

Tommy Rebut Podium Juara

Tommy Rebut Podium JuaraDENPASAR - Tunggal dewasa putra adalah salah satu partai paling bergengsi di Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Regional IX Yonex Sunrise Bali Open 2010, dan kini telah menelurkan juara baru yaitu Tommy Sugiarto.

Setelah di semifinal kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) sukses menekuk Fauzi Adnan yang sebagai unggulan pertama, Tommy dengan mulus berhasil meraih gelar juara setelah menjegal Riyanto Subagja.

Mengawali game pertama, Tommy sempat tertinggal 0-3, Tommy berhasil menyamakan kedudukan di angka lima setelah ia berhasil menembus pertahanan Riyanto dengan smes-smes kerasnya.

Lapangan yang sangat berangin ini sedikit mempengaruhi permainan di lapangan, sehingga membuat pemain kehilangan angka karena dorongan angin yang membuat bola jauh meninggalkan lapangan. Tommy pun memimpin 11-8 di interval.

Tommy sempat kehilangan dua angka hingga kedudukan berada di posisi 15-13, namun 6 kali unforced error yang dilakukan Riyanto secara berturut-turut memberikan kemenangan kepada Tommy di game pertama ini dengan 21-13.

Permainan di game kedua tak banyak berubah, tertinggal 2-3 di awal game, Tommy terus menekan Riyanto dan menguncinya diangka 5 untuk interval. Setelah interval, Tommy semakin berada di atas angin, ia memimpin jauh 19-10, sebelum memastikan uang total Rp 13.200.000 masuk ke kantongnya dengan hanya memberikan dua angka tambahan kepada lawannya yang baru berusia 17 tahun itu.

Riyanto sendiri mengungkapkan bahwa memang dirinya melakukan cukup banyak kesalahan sendiri di sepanjang pertandingan,

"Lapangan memang berangin, tapi tadi memang saya yang terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri, dan Tommy memang bermain bagus," ungkap Riyanto usai pertandingan, Jumat (6/8/2010).

Sedangkan Tommy menanggapi agak berbeda dengan apa yang diutarakan oleh Riyanto. Ia mengungkapkan bahwa kemenangannya hari ini memang karena ia lebih siap untuk menghadapi pertandingan puncak ini.

"Saya lebih fokus ke pertandingan, dan lebih siap," jelasnya usai pertandingan.

Ini pun menjadi gelar juara pertama Tommy setelah meninggalkan Pelatnas pada Juni lalu. Atlet kelahiran Jakarta, 31 Mei 22 tahun silam itu mengungkapkan rasa gembiranya setelah menjuarai Djarum Sirnas ketujuh ini.

"Tentu saja saya senang dengan gelar juara ini, mungkin ini menjadi tambahan pengalaman bertanding untuk saya, dan bisa membantu saya untuk lebih memantapkan permainan," tambah Tommy

Tercatat prestasi terbaik Tommy dalam satu tahun terakhir adalah semifinalis di Grand Prix Vietnam dan India.

"Mungkin ini awal dari karier saya setelah tidak berada di Pelatnas," pungkasnya.

Saatnya Murray Raih Grand Slam

Saatnya Murray Raih Grand SlamDUBLIN - Andy Murray akan meraih titel grand slam pertamanya pada perhelatan US Open 2010. Benarkah?

Setidaknya itu yang diyakini oleh Brad Gilbert. Pria yang pernah menjadi pelatih Murray selama 18 bulan itu menyatakan kalau sudah saatnya bagi petenis peringkat empat dunia merengkuh gelar.

Tidak asal bicara, Gilbert melihat potensi cukup besar dalam diri Murray. Apalagi saat ini permainannya sudah jauh lebih berkembang dan matang.

"Dia merasa bisa melakukannya (merebut grand slam pertama) di Australia awal tahun. Namun semuanya telah digariskan dan saya pikir dia harus bisa lebih baik dalam lima bulan kedepan," ujar Gilbert seperti dikutip The Daily Mail, Senin (23/8/2010).

"Saya pikir saat ini permainannya sudah berubah. Murray sudah menjadi dirinya sendiri dan kini hanya menunggu waktu untuk bisa mencapai garis akhir, saya sendiri sangat yakin dia bisa melakukannya," pungkas pria 49 tahun.

Ambisi Fish Kalahkan Federer di US Open

Ambisi Fish Kalahkan Federer di US OpenMASON - Setelah takluk oleh Roger Federer di Grand Final Cinnanti Master 2010, Mardy Fish berambisi akan mengalahkan mantan petenis nomor satu itu di US Open nanti.

Fish harus memupus harapan membawa pulang trofi Cincinnati Master. Pasalnya petenis nomor 21 itu tak berkutik ketika dihadapkan serangan impresif dari Federer. Alhasil, Fish harus gigit jari dengan hasil akhir 6-7, 7-6, 6-4.

Kendati demikian, Fish mengakui Federer adalah pemain yang berbeda dan menjuarai sebanyak 16 grand slam. Maka dari itu dia merasa tertantang untuk bisa mengalahkannya di US Open yang merupakan tanah kelahirannya.

"Dia telah banyak pengalaman. Tentunya dia menyukai US Open dan rekornya luar biasa di Grand Slams. Saya merasa dia pemain yang berbeda meski di grand slam menghadapi lawan master 1000 turnamen sekalipun," ujarnya.

"Menurut saya, dia mengetahui pentingnya kemenangan. Ketika Anda berbicara mengenai pemain terbaik, berarti mengenai berbicara banyaknya grand slam yang mereka menangkan," tambahnya kepada Reuters, Senin (23/8/2010).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More